Literasi Dasar: Manusia, Daulat Pengetahuan, dan Jalan Meniti Peradaban
59500
Dalam kurun setidaknya satu dasawarsa terakhir, perbincangan perihal topik literasi di Indonesia kian marak. Mula-mula, literasi diidentifikasi sebagai keterampilan baca-tulis, atau yang oleh para sarjana kerap disebut melek aksara atau keberaksaraan.
Dalam kurun setidaknya satu dasawarsa terakhir, perbincangan perihal topik literasi di Indonesia kian marak. Mula-mula, literasi diidentifikasi sebagai keterampilan baca-tulis, atau yang oleh para sarjana kerap disebut melek aksara atau keberaksaraan.
Pada tahap selanjutnya, terminologi literasi berkembang—dan dikembangkan sedemikian rupa mengikuti pola perkembangan peradaban umat manusia sehingga berakibat pula pada corak istilah literasi pada beberapa dimensi. Dewasa kini literasi acap disandingkan dengan istilah-istilah lain sehingga menemukan terminologi baru, seperti literasi media, literasi keuangan, literasi budaya, bahkan literasi agama.
Kendati demikian, berbagai terminologi baru yang muncul terkait literasi pada akhirnya tetap bertumpu pada satu titik: keterampilan membaca dan menulis sebagai landasan. Pada terminologi literasi digital, misalnya, penguasaan atas ruang lingkup digital berarti keterampilan membaca dan menulis pada ranah digital. Demikian pula halnya keterampilan literasi pada terminologi yang lainnya. Perkembangan terminologi ini rasanya sukar untuk berhenti menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan umat manusia atas tuntutan zaman yang kian hari kian kompleks.
Posisi literasi memiliki peran penting dan krusial sebagai bagian dari pranata hidup umat manusia dalam meniti jalan menuju peradaban. Sehingga, oleh karenanya, ia mutlak dikuasai.
| Penulis | Ahmad Nurefendi Fradana |
| ISBN | 978-602-1261-43-7 |
| Dimensi | 13x20 cm |
| Tebal | 99 Halaman |
| Terbit | September 2023 |
| Format | Softcover |





















